TRADISI NYADRAN DI MAKAM KYAI SRENGGANI
Nyadran (menurut sumber dari Wikipedia) adalah serangkaian upacara yang dilakukan oleh masyarakat Jawa,terutama Jawa Tengah.Nyadran berasal dari bahasa Sansekerta ,Sraddha yang artinya keyakinan.Nyadran adalah tradisi pembersihan makam oleh masyarakat jawa,yang umumnya ada di pedesaan.Dalam bahasa Jawa,Nyadran berasal dari kata sadran yang artinya ruwah syakban. Nyadran adalah suatu rangkaian budaya yang berupa pembersihan makam leluhur,tabur bunga dan puncaknya berupa kenduri selamatan di makam leluhur.
Kegiatan yang biasa di lakukan saat Nyadran adalah :
1. Menyelenggarakan kenduri,dengan pembacaan ayat Al-Quran,zikir,tahlil,dan doa kemudian di tutup dengan acara makan bersama.
2. Melakukan pembersihan makam leluhur dari kotoran dan rerumputan.
3. Melakukan upacara ziarah kubur,dengan berdoa , mengirim doa untuk leluhur yang telah meninggal.
Pada hari ini Jum'at (20/09/24) Dusun Ngadibolo Desa Boja telah di lakukan tradisi Nyadran di Makam Kyai Srenggani.Pada kegiatan tersebut hadir Kepala Desa Boja,Bp.Rofik Anwar , Kepala Dusun Ngadibolo,Bp.Muh Khozin, sesepuh pinsepuh Dusun Ngadibolo serta warga setempat.
Kegiatan Nyadran di Makam leluhur Kyai Srenggani ini biasa di lakukan setahun dua kali yaitu Bulan Maulid pada hari JUmat Kliwon dan Bulan Ruwah hari Jumat Kliwon.
Di harapkan tradisi ini tetap berkelanjutan terus menerus dan bisa di lestarikan sebagai budaya lokal yang bisa menunjang Desa Boja sebagai Desa Wisata Religi.